Wednesday, August 20, 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Konsep Dasar Sistem

Mempersoalkan sistem sebenamya bukan membahas hal yang baru. Memang di dunia ini tidak ada yang sama sekali baru, Kalau ada sesuatu yang baru, sebenarnya ia sudah lama ada. Di nilai baru karena baru ditemukan dan baru diungkapkan Serta baru diketahui oleh orang banyak. Untuk sampai pada kesepakatam terhadap sesuatu yang tampak baru itu, leblh dulu terjadi penentangan pendapat yang berlanjut pada perdebatan. Perdebatan ini menghasilkan suatu keputusan yang seolah-olah baru, padahal pada hakekatnya bukan baru, melainkan ia (yang disepakati) itu sudah lama ada atau terjadi. 

Kita bisa mengambil contoh tata Surya yang merupakan sistem sejak alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Entah berapa abad lamanya sejak alam semesta ini diciptakan, selama ltu sistemnya sudah demikian, Manusia penghuni. bumi yang berbeda pendapat, Seribu tahun lcbih manusia menganut teori geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bahwa dalam tata surya ini matahari mengitari bumi. Kemudian, timbul teori dari Copemicus yang baru untuk waktu ilu, yang menyatakan bahwa bukan matahari ynng mengitari bumi, melainkan bumi yang mengitari matahari, Teori heliosentris dari Copemicus ini mendapat tantangan hebat dari kaum gereja yang berkuasa pada waktu itu. Temyata pula, pertentangan mengenai pendapat itu Iebih hebat dari perdebatan itu sendiri.  

Sekarang teori Cupernicus itu diterima oleh segenap manusia. Bahkan tidak sampai di situ saja, teori tersebut menyebabkan timbulnya pengetahuan mengenai adanya banyak tata Surya dengan planit-planit yang tak terbilang banyaknya, ini menjelaskan betapa luasnya semesta alam ciptaan Tuhan ini. Uraian di alas memberi peringatan kepada kita  bahwa dengan memahami arti sistem kita tidak perlu terpukau oleh hal hal atas dasar penglihatan saja.

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, kumponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling lergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding rerutama menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Kecendrungan manusia yang mendapat tugas memimpin suatu organisasi adalah terlalu memu- satkan perhatian pada Salah satu komponen saja dari sistem organisasi. Teori sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif Yang di maksud unsur atau komponen pembentuk organisasi di sini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan lain sebagainya. 

Teori sistem melahirkan konsep-konsep futuristik, antara lain yang terkenal adalah konsep sisemetika (Cybernetics), Konsep atau bidang kajian ilmiah ini terutama berkaitan dengan upaya menerapkan berbagai disiplin ilmu, yaitu ilmu perilaku, fisika, biologi, dan teknik. Oleh karena itu, sistemetika biasanya berkaitan dengan usaha-usaha otomasi tugas- tugas yang dilakukan oleh manusla sehingga melahirkan Studi-Studi tentang robotika, kecerdasan buatan (arlyicial inlelegence), dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input, pengolahan (processing), dan keluaran (out put. Di samping itu, sualu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarya, maka umpan balik (feed-back) dapat berasal dan output, juga bisa berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud. Organisasi di pandang sebagai suatu sistem yang tentunya akan memiliki semua unsur ini. 

Konsep lain yang terkandung di dalam definisi tentang sistem adalah konsep sinergi. Konsep ini mengandaikan bahwa di dalam suatu sistem, output dari suatu organisasi di harapkan lebih besar daripada output individual alau output masing-masing bagian. Kegiatan bersama dari bagian yang terpisah, tetapi saling berhubungan secara bersama-sama akan menghasilkan efek total yang lebih besar dari pada jumlah bagian  secara mdividu dan terpisah. Ini berarti bahwa 2 dltambah 2 tidak sama dengan 4, tetapi memungkinkan sama dengan 5 atau Iebih. Karena itu, sistem organisasi mengutamakan pekerjaan-pekerjaan di dalam tim, Selain itu, cara pandang sistem mensyaratkan sualu pelaksanaan pekerjaan secara integratif baik menyangkut manusia, perkakas, metode, maupun sumber daya yang dimanfaatkan. Karena itu, ada berbagai macam cara untuk mengkategorikan suatu sistem. Ada sistem terbuka atau tertutup, sistem manusia, sistem mesin, atau gabungan antara sistem manusia dan mesin, sistem deterministik atau probabilistik dan masih banyak lagi. 

Pengunsuran sistem atas subsistem adalah sebuah tindakan penting dalam menyederhanakan perancangan sistem. Penggunaan sistem biasanya membutuhkan beberapa mekanisme pemisah untuk mengurangi kerumitan koordinasl dan komunikasi. Pengendalian dalam sistem adalah berdasarkan umpan balik yang dapat terbuka maupun tertutup, Sedang kan penyaringan dapat digunakan untuk persyaratan pengolahan dengan mengurangi masukan. Hukum variasi kebutuhan rnenjadi penting dalam merancang sisteni pengendalian karena menyatakan perlunya suatu metode yang mengadakan tanggapan pengendalian bagi setiap keadaan variabel yang terkendali. Rancangan sistem diterapkan dalam tahapan teratur pada analisis sistem dan pada manajemen proyek. Konsep-konsep sistem juga mempunyai penerapan langsung pada perancangan sistem informasi (sisfo) 

sumber : dikutip dari buku; SISTEM INFORMASI MANAJEMEN oleh Tata Sutabri, S.Kom.,MM

No comments:

Post a Comment